Fakta Unik Kota Wonosobo
Wonosobo merupakan salah satu kota kecil yang memiliki destinasi
Wisata Alam yang tampaknya sangat disayangkan untuk dicampakkan, apalagi
bagi para pemburu Sunrise, Bukit Sikunir menawarkan anugerah alam yang
tak terkira indahnya.
Namun ternyata ada beberapa fakta Unik terkait Kota ASRI ini, penasaran seperti apa, yuk kita pelajari bersama.
1. Kota Dingin
Kabupaten Wonosobo adalah kota kecil dengan suhu yang dingin, jangan
harap para pengusaha AC bisa berinvestasi besar-besaran di kota ini,
karena hanya beberapa bangunan saja yang menggunakan AC. Bahkan untuk
hotel sekalipun, jarang sekali menyediakan fasilitas AC kecuali di dalam
ruang pertemuan. Bagi siapapun yang ingin berkunjung ke Wonosobo,
mutlak hukumnya untuk membawa jaket tebal dan selimut, dan jika ingin
mengunjungi kawasan Dieng ada baiknya untuk menggunakan topi yang
menutupi telinga untuk mengurangi resiko kedinginan.
2. Kaya akan Bahasa Daerah
Di Kota penghasil Carica ini terdapat lebih dari 12 kecamatan, dan
uniknya hampir tiap kecamatan memiliki logat bahasa yang berbeda-beda,
hal ini mungkin terjadi karena Kabupaten Wonosobo berbatasan dengan
Kabupaten Banjarnegara yang mayoritas warganya berbahasa jawa ngapak dan
Kabupaten Purworejo, Temanggung yang menggunakan Bahasa Jawa Pakem.
Contoh di kecamatan Mojotengah, beberapa masyarakan menggunakan
penegasan kata ‘li’ “Omahe tunggoni li” hal ini berbeda dengan beberapa
masyarakat di kecamatan Wonosobo dan Kertek, yang menggunakan penegasan
‘kak’ “Omahe tunggoni kak” sedikit berbeda namun artinya sama yaitu
“Rumahnya ditungguin sih”.
Kiranya seperti itu dan masih banyak aksen bahasa yang lain.
3. Banyaknya tanda verboden di tengah kota.
Hal ini tentunya menjadi peringatan tersendiri bagi para pengendara
kendaraan bermotor dari luar daerah, beberapa kali saya melihat
pengendara Sepeda Motor Plat KB, AB, B dan berbagai plat yag lainnya
menerobos tanda larangan ini, jadi berhati-hatilah dalam berkendara.
Jika masih ragu tidak ada salahnya untuk mengitari kota Wonosobo dengan
kawan yang sudah dikenal baik.
4. Lajur jalan yang kecil
Karena kota kecil, di Kabupaten Wonosobo juga jarang ada jalan lebar
yang terdiri dari 4 jalur, 4 jalur ini hanya bisa di temui di Jalan
Banyumas, dan selain itu jalan raya di pusat kota juga kecil, bahkan
sebagian jalan sudah menjadi lahan parkir.
5. Makanan Murah
Bagi siapapun anda yang gemar mencicipi makanan street food, tidak ada
salahnya untuk mengunjungi Alun-alun, menikmati Mie Ongklok di bawah
pohon yang rimbun sembari melihat para pemuda-pemudi memadu kasih
(apasih :p).
6. Jam Malam yang cepat berlalu.
Di Jogja dan berbagai kota Besar lainnya, mencari makanan di Jam 10-11
adalah hal yang wajar, namun di Kota ini, adalah sesuatu yang patut
dipertanyakan, karena Wonosobo adalah kota Dingin, maka jarang sekali
ada keramaian di malam hari, kalaupun ada itupun hanya di beberapa
tempat seperti coffee shop dan cafee yang menyediakan live music.
7. Pengguna Twitter yang belum menyeluruh.
Wonosobo bukanlah kota dengan kicauan twitter yang santer seperti di
kota Bandung, padahal mayoritas pelajar di Wonosobo sudah memiliki
smartphone yang pastinya bisa mengakses akun Twitter, pamor Twitter
masih kalah dengan facebook dan BBM.
8. Alun-alun adalah pusat berbagai hal.
Hal ini karena alun-alun Wonosobo berdekatan dengan pusat kota, mulai
dari olahraga, jualan siomay, pertunjukan seni, upacara 17 Agustus
sampai menjadi tempat untuk saling memadu kasihpun juga berada disini,
entah sudah berapa banyak cinta yang tumbuh dan cinta yang kandas di
area public ini, dan tidak sedikit komunitas juga menjadikan alun-alun
sebagai tempat untuk ajang kumpul bersama.
09. Seringnya Razia Kendaraan Bermotor.
Hal ini sering terjadi namun hanya di tengah perkotaan saja, kalau di
daerah pelosok sih jelas jarang (yaiyalah :p), dan pada saat tulisan ini
ditulispun saya juga habis kena tilang oleh seseorang yang berseragam
itulah, maaf gak enak nyebut profesi (maaf ya pak pulisi), meskipun kita
sudah punya SIM STNK dan kelengkapan kendaraan yang komplit, razia
kendaraan bermotor itu selalu bikin deg-degan, seakan kita lupa untuk
membawa kelengkapan dokumen kendaraan, nah kali ini saya ingin
membocorkan tempat-tempat mana saja yang sering terjadi Razia.
a. Jalan Banyumas, jalan ini adalah jalan protokol yang menghubungkan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.
b. Jalan Pasukan Ronggolawe, tepatnya di Wisma PJKA yang berseberangan
dengan Rumah Sakit ADINA, kalau dari arah UNSIQ ingin menuju ke Pusat
Kota dengan Aman, alangkah lebih indah jika melewati jalan di Desa
Kejiwan, meski jalannya agak berlubang, namun pemandangan Pria
Berseragam itu sangatlah kecil kemungkinannya.
c. Jl Prajuritan / Sirandu, tepatnya di dekat Kantor KPU.
d. Terminal Mendolo
Jika terpaksa kena tilang, ya sudah mending ikut sidang saja, jika
terkena denda, jangan sekali-sekali memberikannya kepada para Pria
Berseragam, titipkan saja Uangnya kepada petugas yang ada di Pengadilan,
agar uangnya masuk ke kas Negara, dan secara tidak langsung, dengan
kita melanggar peraturan lalu lintas, maka kita juga telah membangun
Negara, dengan cara membayar denda yang sudah ditentukan.
Itulah beberapa fakta unik terkait Kota Kecil nan ASRI, semoga bisa
menjadi panduan bagi para pelancong atau pengunjung yang datang ke Kota
Sejuta Carica ini, jika ada diantara para netizen yang memiliki fakta
unik lainnya, semoga berkenan untuk berbagi di kolom komentar.